Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Tips, Bagaimana Bisnis Restoran Bertahan di Masa Pandemi dan WFH

Tips, Bagaimana Bisnis Restoran Bertahan di Masa Pandemi dan WFH

Beberapa waktu terakhir dunia digemparkan oleh munculnya virus covid-19 atau sering disebut dengan virus corona. Jenis virus terbaru ini sudah menyerang jutaan manusia dan membunuh ratusan ribu jiwa yang kini sudah mencapai Indonesia. Tidak hanya itu, dampak dari covid-19 juga pada berbagai sektor salah satunya yang akhir-akhir ini diresahkan oleh masyarakat yaitu sektor ekonomi. 

Kondisi ekonomi yang mulai mengalami gonjang-ganjing ini disebabkan pemerintah mulai menerapkan kebijakan Work From Home (WFH). Dengan demikian masyarakat harus mengurangi aktivitas di luar rumah untuk memutus mata rantai penyebaran covid-19. Dapat dikatakan bahwa WFH bertujuan untuk melindungi masyarakat dari bahaya wabah covid-19. 

“Saya banyak dapat kabar, bisnis resto sahabat saya ada beberapa yang tutup, merumahkan karyawannya. Ada yang masih berusaha bertahan tapi omset turun 30-70%” dikutip dari Facebook Suryadin Laoddang.  Menghadapi kondisi tersebut Suryadin Laoddang selaku narasumber Kampus Dosen Jualan ikut memberikan tips bisnis resto untuk hadapi masa WFH sebagai solusi bagi para pemilik resto. 


Pastinya banyak pemilik bisnis resto yang khawatir apakah bisnisnya harus tutup sementara atau seterusnya di tengah kondisi wabah covid-19 akhir-akhir ini. Lalu apa saja yang harus dilakukan oleh pemilik resto dalam kondisi seperti sekarang ini? Terdapat satu poin penting yang harus dipahami oleh anda yang sedang menjalankan bisnis resto. “Bisnis anda adalah bisnis yang seharusnya gak ada matinya” kata Suryadin Laoddang. 

 

Selain itu Suryadin Laoddang juga menyatakan bahwa dalam kondisi sekarang, bisnis resto berada pada bisnis posisi kedua. Sebab menurut Suryadin Laoddang, bisnis pertama yang paling banyak dicari oleh masyarakat saat ini adalah bisnis sembako. Lalu bisnis kedua yaitu bisnis restoran yang sangat dibutuhkan oleh masyarakat. Sedangkan bisnis lain seperti bisnis air isi ulang galon atau lainnya tidak begitu penting. Sebab masyarakat bisa merebus sendiri air minum yang dibutuhkan. 

Suryadin juga menambahkan bahwa bisnis gas juga bukan menjadi salah satu bisnis yang banyak dicari masyarakat karena bisa saja masyarakat beralih ke kayu bakar dalam kondisi saat ini. Perlu diketahui bahwa bisnis resto merupakan jenis bisnis yang banyak dicari oleh masyarakat. Meskipun dalam kondisi wabah virus covid-19 seperti sekarang, resto tetap diminati karena menyediakan aneka makanan yang dibutuhkan oleh masyarakat. 

Tidak bisa dipungkiri pada masa resesi seperti saat ini, pasti sebagian masyarakat cenderung menahan diri untuk berbelanja kebutuhan pokok bahkan membeli makanan di resto. Kondisi ini seharusnya bukan menjadi sebuah kendala bagi sebuah bisnis resto. Sebab ada cara yang bisa dilakukan untuk menghadapi kondisi resesi ini. 

Berdasarkan pengalaman yang dimiliki oleh Suryadin Laoddang dari usaha warung makan yang dimiliki oleh almarhumah ibunda beliau. Pada tahun 1998-1999 terjadi krisis ekonomi yang membuat usaha warung makan tersebut harus merasakan dampaknya. Namun, ibunda Suryadin justru mampu mengendalikan kondisi tersebut meskipun banyak orang yang usahanya harus gulung tikar. 

Adapun yang dilakukan oleh ibunda Suryadin cukup mencengangkan. “ Setiap ada orang yang datang ke warungnya bahkan lewat di depan warungnya oleh  ibu saya tawari paket berlangganan lauk pauk”kata Suryadin. Selanjutnya pesanan paket lauk tersebut dicatat oleh ibunda Suryadin menggunakan buku seadanya. 

Kondisi krisis ekonomi tahun 1998-1999 tersebut berdampak pada banyaknya karyawan yang di PHK dan ART yang diberhentikan. Kondisi tersebut membuat orang-orang yang tidak terbiasa memasak karena kesibukan bekerja memilih membeli lauk dan sayur matang. Sejak penawaran paket berlangganan lauk tersebut maka warung makan ibunda Suryadin semakin ramai dan memiliki banyak pelanggan. 

Melalui kisah kesuksesan ibunda Suryadin tersebut, maka Suryadin menyimpulkan beberapa tips bisnis resto untuk menghadapi WFH.  Berikut akan dijelaskan tips bisnis resto hadapi WFH menurut Suryadin Laoddang yang bisa anda terapkan.

1.  Menghubungi Pelanggan Lama Resto Anda
“Gali kembali database anda data pelanggan anda lalu kemudian tawari dengan paket berlangganan lauk pauk ” kata Suryadin. Seperti yang disampaikan oleh Suryadin Laoddang. dalam videonya menyatakan bahwa pemilik resto bisa menghubungi para pelanggan lama resto tersebut. Kemudian para pelanggan ditawari paket lauk pauk dan sayur untuk beberapa hari ke depan. Penawaran bisa dikirimkan melalui SMS, WA maupun telepon. Cara ini bisa dilakukan selama satu sampai dua minggu ke depan. Tips ini kemungkinan akan berhasil karena banyak pelanggan resto yang munkin tidak terbiasa memasak dan lebih memilih membeli lauk dan sayur matang. Terlebih jika pelanggan tersebut tidak memiliki asistem rumah tangga pasti akan sangat terbantu dengan layanan paket lauk pauk dan sayur berlangganan dari resto. 

2. Menghubungi Pelanggan atau Konsumen Baru Resto
“Paket belangganan tadi juga ditawarkan kepada konsumen-konsumen baru” kata Suryadin. Carilah data pelanggan atau konsumen baru untuk ditawari paket berlangganan lauk dari resto anda. Dalam hal ini anda bisa mencari pelanggan baru baik melalui tetangga, saudara atau orang-orang terdekat. Selain itu anda bisa mencari pelanggan baru melalui promosi yang dilakukan di media sosial. 

3. Mulailah Memproduksi Makanan Frozen
“Mulailah memproduksi makanan-makanan yang karakternya adalah frozen” kata Suryadin. Untuk meningkatkan minat pembeli agar tetap berlangganan di resto anda maka anda bisa menawarkan aneka produk frozen. Misalnya dengan menawarkan daging frozen, ayam frozen,  sayur mentah yang sudah dipotong dan dicuci dan lain sebagainya. 

4. Menawarkan Makanan Setengah Jadi
“Mulailah menawarkan makanan setengah jadi” kata Suryadin. Tips berikutnya sebagai pemilik resto anda bisa menawarkan makanan setengah jadi yang bisa dimasak sendiri di rumah oleh pelanggan. Tentu saja makanan setengah jadi tersebut lebih praktis dan bisa disimpan di kulkas sebagai stok bahan makanan di rumah. Misalnya buatlah ayam ungkep yang sudah dibumbui, ikan lele yang sudah dilumuri bumbu dan dibekukan yang untuk digoreng oleh konsumen dan lain-lain. Lengkapi juga aneka makanan setengah jadi tersebut dengan pelengkapnya seperti sambal dan lalapan agar lebih menggugah selera. Bahan makanan setengah jadi ini membuat pelanggan tak perlu repot berbelanja bahan mentah dan bumbu-bumbunya karena semua sudah dipersiapkan oleh resto. 

5.  Produksi Makanan yang Tahan Lama
“Coba memproduksi makanan-makanan yang karakternya tahan lama” kata Suryadin. Dalam kondisi seperti saat ini masyarakat membutuhkan makanan yang praktis namun tetap disukai oleh seluruh anggota keluarga. Resto bisa memproduksi makanan tahan lama seperti abon ikan, abon ayam, abon daging sapi, dan lain-lain. Abon memiliki rasa yang gurih dan kaya akan protein sehingga sangat cocok untuk lauk atau pelengkap makanan lainnya. Makanan tahan lama tersebut juga awet hingga beberapa bulan sehingga bisa memenuhi kebutuhan lauk keluarga. Pembuatan abon juga membutuhkan keterampilan dan kesabaran sehingga tidak semua orang bisa memproduksinya. Dengan demikian peluang makanan tahan lama bagi sebuah resto sangatlah menjanjikan. Selain abon, resto juga bisa menawarkan makanan tahan lama jenis lainnya seperti dendeng daging sapi, dendeng paru, telur asin, aneka sambal kemasan siap makan, cumi asin dan lain-lain

 Meskipun saat ini masyarakat bisa berbisnis jenis makanan lainnya, akan tetapi bagi masyarakat Indonesia mengkonsumsi nasi merupakan kebutuhan pokok. Tak heran jika kebutuhan masyarakat terhadap lauk pauk dan sayur masih sangat tinggi. Bisnis resto yang menerapkan beberapa tips di atas tentu dapat membantu bisnis tersebut tetap bisa bertahan dan mungkin bisa semakin meningkatkan omsetnya.

Artikel ini adalah rangkuman dari Live Webinar di Chanel Youtube Dosen Jualan




Posting Komentar untuk "Tips, Bagaimana Bisnis Restoran Bertahan di Masa Pandemi dan WFH"