Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Belajar Digital Marketing, Kenapa Harus Kampus Dosen Jualan?

Belajar Digital Marketing, Kenapa Harus Kampus Dosen Jualan?. Kampus dosen jualan, nama yang unik untuk nama sebuah kampus. Kebanyakan orang, mengira itu adalah nama perguruan tinggi dengan mahasiswa para dosen yang nyambi jualan. Padahal, itu sekolah digital marketing yang peserta dari semua kalangan. Baik anak-anak sampai simbah-simbah. Lho kok bisa?

Kampus dosen jualan tidak terlalu luas, tapi tiap tahunnya lebih dari 2000-an siswa diluluskan? Banyak sekali bukan? Puluhan sekolah digital marketing tersebar di Indonesia. Kenapa mereka memilih kampus dosen jualan? Ada apa dengan kampus dosen jualan? Mengapa tua muda berbondong-bondong menimba ilmu di sana? Apa magnet daya tarik kampus dosen jualan sih?

4 Cabang KDJ yang berpusat di Kota Kenangan Sejuta Rindu. Kota kenangan sejuta rindu? Apa lagi kalau bukan Yogyakarta. Itulah mengapa mantan (read; alumni) sering merasa rindu membuncah pasca tidak di KDJ. Nggak percaya? Coba deh ikut salah satu programnya yang di Yogyakarta.

Selain kota Jogja, Kampus dosen jualan punya cabang di 3 kota lainnya. Cabangnya yaitu Cabang Cibubur, Cabang Makassar dan Cabang Tangerang. Tiap cabang mempunyai corak dan program masing-masing. Nah, untuk bahasan selanjutnya, fokus ke KDJ Yogyakarta ya.

Belajar Digital Marketing, Kenapa Harus Kampus Dosen Jualan?

Lokasi KDJ yang Unik tapi Logic

Sebelum ke program kampus dosen jualan, coba kita lihat bangunan dan lokasinya. Kalau kita menuju lokasi KDJ menggunakan bantuan Google Maps, mungkin kita akan kebingungan sejenak. Sebab, aksesnya berhenti tepat di samping kanan sawah dan kirinya kebun. Lalu jalan ke depan seperti buntu. Nah lo? Tapi padahal tinggal belok ke arah kiri sedikit itulah KDJ. Begitulah KDJ sejak awal sudah memberikan kita pelajaran hidup bahwa:

“Masalah yang terihat buntu, ternyata ada jalan keluar yang menunggu.”

Selain itu, 

“Jangan berhenti untuk menyerah, karena bisa jadi tujuanmu tinggal sedikit belok arah.”

Btw, lokasi kampus dosen jualan terbilang unik untuk bidang digital marketing. Pasalnya, lokasinya nyempil dikelilingi oleh kebun dan sawah. Orang yang baru pertama kali ke sana pasti nggak menyangka ada bangunan kampus digital marketing di sana. Bayangannya, lokasinya di Jogja ya tengah kota. Namun ternyata dalam desa.

Usut punya usut, lokasi KDJ sebetulnya logis juga. Sebab, tower beberapa saluran televisi berada di sekitar sana. Artinya, sinyal di sana sangat kuat. Selain itu, makanan di desa cukup terjangkau. Itu jelas menguntungkan peserta. Apalagi untuk peserta yang mengikuti program yang durasinya lama hingga berbulan-bulan. Lokasi KDJ, udah logic, memenuhi logistik lagi.

Tua Muda Ada Sana

Ini yang tak kalah greget. Soalnya, mulai dari anak-anak sampai kakek-nenek, bisa ikut program KDJ. Masa sih ada anak-anak? Iya, anak seusia TK-SD pun ada. Ada Sekolah Anak Pengusaha dan Youtuber For Kids, program khusus untuk mereka. Namun, tak hanya prosus anak-anak yang diikuti anak-anak. Ada program yang dibolehkan untuk umum, minimal 12 tahun.

Kenapa minimal 2 tahun? Biasanya, paling tidak usia segitu sudah lebih siap belajar lumayan berat. Namun pernah ada kejadian, menurut pengakuan Ayah dari seorang peserta, ia terpaksa berbohong demi anaknya bisa ikut belajar di KDJ. Waw! Mantap sekali.

Entah anaknya yang hebat atau orang tuanya yang teguh pendirian atau keduanya memang orang-orang terpilih. Mengapa? Coba bayangkan, anak usia sedini itu bolak-balik Solo-Jogja tiap hari demi ilmu. Mungkin kebanyakan anak akan malas menempuh lelahnya perjalanan. Mungkin sebagian besar orang tua akan banyak khawatir sepanjang hari. Karena tak hanya perjalanan yang cukup jauh. Namun juga selama pembelajaran, tak ada sanak famili yang menungguinya. Namun alhamdulillah berkat rahmat Allah dan kinerja tim KDJ, anak dan orang tua tersebut kuat sampai akhir, 3 bulan, dengan predikat sangat memuaskan. Sekali lagi, selama 3 bulan guys!! Hebat nggak tuh?

Nah, kalau untuk kakek-kakek? Terakhir di sana, KDJ rencananya mengadakan program khusus untuk pensiunan. Tapi penulis keburu nikah. Nah, jadi kurang paham kelanjutannya.
Peserta KDJ, Saling Berbagi Tak Pernah Rugi

Tak hanya anak-anak dan simbah-simbah. Emak-emak gaptek juga ikutan berbondong-bondong berilmu di sana. Pernah ada rombongan emak-emak umkm bidang kuliner, belajar di KDJ. Tak lupa mereka bawa produk jualan mereka. Alhamdulillah, semua kebagian termasuk tim KDJ kecipratan rezeki. Endingnya, peserta puas.

“Makasih ya mba Rahma. Kalau ada kelas kayak gini lagi kabari ya,” ujar salah satu peserta ketagihan
Peserta kali ini, pengusaha muda asal Ibu Kota, Jakarta. Berawal dari ditolak sana sini, berawal dari hal kecil, berawal dari diremehin. Kini ia sukses dengan es krim mocinya yang sudah tersedia di restoran-restoran khususnya restoran Jepan di Jakarta.

Saat hari kesekian ia belajar di KDJ, ia meminta timnya untuk mengirimkan 1 box es krim mocinya terbang ke Piyungan, tempat Kampus Dosen Jualan tercinta berada. Ia membagikan es krim mocinya secara gratis tis tis. Padahal, per-biji es krim mocinya bisa 5 kali lipat lebih tinggi dari harga es krim moci biasa. Semoga usahanya makin sukses mas Bro.

Tak hanya berbagi saat program berlangsung. Namun ada pula yang berbagi walau ia telah menjadi alumni. Kisahnya, setelah ia mendapat clossingan banyak, ia lantas bersyukur atas ilmu yang dipelajari dari Kampus Dosen Jualan, mampu ia terapkan dan alhamdulillah ada buahnya. Maka, Ia berbagi rezeki dengan memberikan makan siang ke seluruh peserta kdj batch berikutnya. Alhamdulillah. Semoga ilmunya berkah.

 Program KDJ berdasaarkan pembiayaan

1. Beasiswa

Program ini GRATIS TIS TIS TIS!!! Tanpa bayar apa-apa, justru malah dapat uang makan. Seain itu, apa saja yang gratis? Selama 6 bulan gratis  belajar di KDJ di semua kelas, gratis tempat tinggal, gratis pakai motor kantor, gratis akses wifi. Wah, amazing! Apakah program ini masih ada? Langsung saja cuss ke Kampus Dosen Jualan atau hubungi adminnya.

2.  Mandiri 

Program ini berkebalikan dengan program beasiswa. Jika program beasiswa serba disubsidi oleh KDJ. Sedangkan program mandiri ya bayar sendiri. Semuanya sendiri. Lalu mau pilih jalur mandiri atau beasiswa itu semua punya konsekuensi masing-masing.

Program KDJ Berdasarkan Nama Kegiatan

1.  Inkubator 

Program ini, program terlama di antara program lainnya yaitu selama 3 bulan. Makanya setelah selesainya program, rindunya berasa banget. Rindu akan pusingnya belajar nyambi clossing, rindu kentalnya rasa kekeluargaan sesama peserta dan tim KDJ, rindunya dikasih tugas kalau telat masuk, rindunya “dimarahin” Dosen Jualan”, rindu praktek sampe larut malem dan banyak rindu yang tak terungkapkan.

2. SEO

Program ini terkenal dengan otak yang mengepul lantaran dipakai lemburan. Program ini lumayan lama yaitu 2 pekan. Namun waktu terasa singkat. Sebab, jadwalnya sangat padat. Jika inkubator mendalami seluruh materi, sedangkan kelas SEO berfokus pada materi yang berkaitan dengan SEO (Search Engine Optimization).

3. Bimtek Admin

Bimbingan Tekni Admin, melalui program ini, kita diajarkan secara teknis untuk menjadi admin yang tepat, bukan Cuma benar. Mulai dari segmentasi hingga teknik clossing ala admin.

4. Kursus IG

Sesuai namanya, kursus IG yaitu kursus yang berkaitan dengan Instagram. Mulai dari setting, penggunaan fitur, atur feed yang nyenengin, dll.

5. Kursus Facebook

Mirip kursus IG. Bedanya kursus Facebook ya terkait Facebook. Mulai dari setting Facebook, tips cari teman ribuan dalam sekejap, cara penggunaan fitur, aktifasi marketplace facebook dll.

6. Youtuber For Kids

Program khusus anak yang cocok sekali untuk mengisi liburan dengan kegiatan bermanfaat. Plus, mengatasi kekhawatiran para orang tua terhadap anaknya yang getol banget youtube’an. 

7. Sekolah Anak Pengusaha

Penanaman jiwa wirausaha akan lebih jika dilakukan sejak dini. Program ini dikemas menyenangkan agar bibit enterprenur sudah tertanam dari kecil.

8.  Dll

Beberapa program dadakan terkadang juga diadakan. Ada pula program momentum, misal Pekan Raya Marketplace yang biasanya diadakan sekaligus memperingati HUT KDJ.

Uniknya di KDJ, tak hanya peserta yang belajar. Namun tim KDJ juga diperbolehkan belajar. Sudah dibayar, boleh belajar. Karyawan mana yang tak senang. “Sambil menyelam minum air,” begitu istilah yang cocok. Suryadin Laoddang atau yang akrab disapa Dosen jualan, owner tunggal KDJ bahkan menyarankan bahwa setiap timnya punya usaha masing-masing. Sehingga menjadi karyawan tidak perlu lama-lama karena sudah mandiri dengan usaha sendiri. Maka tak heran, semua tim dosen jualan memiliki usaha masing-masing. Berkah selalu Kampus Dosen Jualan, makin bermanfaat, makin menginspirasi banyak orang.


Posting Komentar untuk "Belajar Digital Marketing, Kenapa Harus Kampus Dosen Jualan?"