Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Sekolah Anak Pengusaha dan Youtuber For Kids


Perlu Tahu Nih! Khusus Bunda yang Ingin Anaknya Liburan Bermanfaat: Sekolah Anak Pengusaha dan Youtuber For Kids. Tahun 2019 lalu, alhamdulillah saya diberi kesempatan sebagai bagian dari tim pelaksana program Sekolah Anak Pengusaha dan Youtuber For Kids. Sekolah Anak Pengusaha dan Youtuber For Kids? Apa itu? Masa Bunda belum tahu? Supaya lebih asyik, kita singkat saja menjadi SAP dan YFK, ya. SAP dan YFK itu, salah satu program liburan bermanfaat khusus anak-anak dari Kampus Dosen Jualan, sekolah digital marketing yang pusatnya di Yogyakarta.

Kegiatannya apa saja? Anak-anak diajarkan berkreasi menggunakan barang-barang sederhana. Ada pula sesi tanam padi lho Bund! Waw, anak-anak tanam padi? Belepotan dong? Berani kotor itu seru dan bermanfaat kok, Bund. Terbukti pasca tanam padi, anak-anak makin akrab dengan tawa mereka yang lepas. Menyenangkan sekali Bund.

Selain itu, masih banyak kegiatan seru lainnya, seperti belajar membuat gerabah, mengunjungi peternakan kambing, jalan-jalan pakai odong-odong, dan bebakaran. Ada juga lomba kreasi dessert. Tak hanya itu saja. Anak-anak diajarkan untuk berani dan mandiri dengan berjualan di Sunmor (Sunday Morning) dan pasar tradisional. Waw, gimana kalau anak Bunda pemalu? Baca terus sampai habis saja Bund. Pada poinnya, SAP & YFK ini mengajak anak menjadi youtuber cilik berkonten baik dan juga berjiwa entrepreneur.

Awal Perkenalan

Perkenalan diawali dengan game supaya suasana cair. Jadi, anak bergantian memperkenalkan diri setelah mendapatkan bola. Seru-seru gemes Bund! Saat perkenalan beberapa anak, ada anak yang menangis karena ditinggal kakaknya. Tim langsung sigap menenangkan sehingga permainan berlanjut kembali.

Selanjutnya, sesi pengumpulan uang peserta. Hal ini bertujuan untuk kesetaraan. Jadi, tidak ada anak yang menggunakan uangnya untuk keperluan apapun selama kegiatan berlangsung. Namun orang tua tidak perlu khawatir sebab segalanya sudah disediakan tim. Selain untuk kesetaraan, juga untuk modal berwirausaha. Jadi poinnya, mereka usaha dari mereka untuk mereka.

Hingga malam pun datang, waktunya berselimut bintang-bintang, tidur malam. Kejadian nangis terulang. Kali ini nggak cuman 1 Bund. Serasa punya banyak anak. Ternyata repot juga. :D Bedanya, mereka saat itu rindu dengan orang tuanya. Sebab, ini baru pertama kali mereka berkegiatan menginap tanpa orang tua. Moment ini, kerja sesama peserta dan tim pelaksana terbukti membuat kondusif keadaan hingga semua tidur terlelap.

Kegiatan-kegiatan Seru

1. Mengunjungi peternakan kambing

Pagi yang cerah, secerah wajah peserta SAP dan YFK. Hari kedua, peserta diajak mengunjungi peternakan kambing sambil berjalan-jalan pagi. Sesampainya di sana, mereka mengamati kambing-kambing sekaligus berfoto dan beselfie ria. Terlihat antusiasnya mereka di sana dengan sesekali ada tanya jawab spontan.

2. Jalan-jalan pakai mobil odong-odong ke tempat pembuatan gerabah

Nama kegiatannya saja ada Sekolah Anak Pengusaha, maka kegiatannya juga pastinya ada yang berkunjung juga ke suatu usaha. Seru banget Bund. Kita semua diperbolehkan nonton, bahkan praktek secara langsung pembuatan keramik dengan susunan batu kecil yang halus. Lokasinya tidak jauh dari Kampus Dosen Jualan, jadi anak-anak tetap aman naik odong-odong yang notabene mobil terbuka. Selain aman, semua pasti suka naik odong-odong. Baik anak desa maupun anak kota. Termasuk tim pelaksana yang usianya sudah dewasa. :-D

3. Renang dan Terapi Ikan

Masih berlanjut bersama odong-odong, anak-anak diajak menuju rumah makan dengan fasilitas kolam renang anak dan sisi lain terdapat terapi ikan. Alhamdulillah, istirahat sembari terapi ikan.

4. Menanam padi

Kebanyakan, anak-anak akan dilarang menanam padi dengan beribu alasan. Namun berbeda dengan SAP dan YFK, anak-anak justru diajak menanam padi. Awalnya peserta merasa jijik, hingga tak mau turun ke sawah. Namun karena dicontohkan tim, maka mereka mau mencoba. Satu, dua orang kecipratan lumpur yang membuat mereka terlihat lucu. Maka main cipratan lumpur tak terhindarkan. Seru banget Bund. Puas bermain tentu tak lupa tetap menanam padi. Mundur, mundur begitu mereka menanam.

5. Bermain Berkelompok

Sudah sore, tapi belum kesorean. Tanggung langsung mandi. Maka waktu tersebut digunakan untuk game berkelompok. Selain menyenangkan, juga mengeratkan secara sosial. Ada hal menarik terkait “sosial”. Ada peserta yang kesehariannya belajar secara privat di rumah. Nah, ini “sesuatu” tersendiri bagi tim. Karena memang anak tersebut belum terbiasa bermain berkelompok. Nah, pas banget Bund permainan kelompok ini diterapkan. Alhamdulillahnya, permainan ini secara khusus dan kegiatan SAP & YFK secara umum, berdampak positif pada anak tersebut.

6. Membuat dessert (oreo fla)

Tak hanya tim dari Kampus Dosen Jualan yang memasak. Namun juga ada sesi peserta yang memasak. Tenang Bund, memasaknya simple plus selalu didampingi tim. Sehingga sangat aman. Saking mudahnya, insya Allah ketika peserta sesampainya di rumah nanti bisa mempraktekkan kembali dengan gramasi yang diperbaiki tentunya. Soalnya hasil dessert kemarin terlalu banyak mentega. Sehingga rasanya, asin. Hehee. Namun tetap kami apresiasi kok Bund.

Kegiatan Uji Adrenaline

1. Masak pudding untuk di jual ke pasar. Besoknya Jualan ke pasar

Agenda memasak pudding sebetulnya tidak ada dalam agenda awal. Seharusnya, sesuatu yang dijual oleh anak-anak adalah hasil kreasi mereka sendiri. Namun mereka tak sempat menyelesaikan prakaryanya. Tak apa, itu hal biasa dalam suatu kegiatan. Akhirnya, timlah yang harus memutar otak.

Saat itu, sudah termasuk larut malam untuk membeli bahan. Namun tim tak patah semangat. Akhirnya didapatlah bahan untuk membuat puding. Meski mengantuk, pudding tetap dibuat sepenuh hati. Demi agenda hari esok, berjualan ke pasar.

Sebegitu pentingkah agenda berjualan di pasar? Penting sekali Bund. Tujuan anak-anak diminta berjualan di pasar itu banyak sekali. Mulai dari mengatasi rasa kurang peraya diri, melatih kemandirian, berpikir kreatif, dll. Hingga melatih kerja sama tim.

2. Masak nasi goreng untuk Jualan di Sunmor

Lagi-lagi prakarya mereka belum selesai. Maka tim kembali memutar otak. Kemudian terpilihlah nasi goreng. Sebab ada nasi sisa cukup banyak dan masih enak. Sayang sekali jika sampai terbuang sia-sia. Selain nasgor, teh anget dan es teh menjadi teman makan juga turut dijual.

Ada yang unik dari kegiatan ini. Uniknya, anak yang terbilang pendiam justru memperoleh penjualan lebih banyak dibanding yang lain. Mengapa? Sebab faktor laku tidaknya jualan bukan dari banyak sedikitnya bicara.

Malam Terakhir

Malam terakhir yang juga merupakan malam terakhir di tahun 2019, ditutup dengan bebakaran. Bebakarannya cukup simple, bakar sosis dan bakso dengan topping sesuai selera. Namun dikarenakan pesertanya anak-anak, maka bebakarannya tidak sampai bertemu di awal tahun 2020. Terpenting, bukan bebakarannya namun bagaimana kita menjalani selanjutnya dengan bertanggung jawab.

Ending diajarin Upload Youtube oleh Dosen Jualan

Agenda ini, gongnya seluruh acara. Mereka diajarkan pelan-pelan untuk membuat akun youtube oleh masternya, Suryadin Laoddang yang akrab disapa dengan Dosen Jualan. Kemudian seluruh foto dan video kegiatan yang diambil oleh mereka sendiri, kemudian dipilih dan diedit menjadi video untuk diupload di chanel youtube mereka.

Alhamdulillah, kegiatan singkat ini cukup berkesan bagi mereka. Sebagai tim pelaksana, hal yang paling membahagiakan adalah anak-anak merasa menikmati proses belajar. Terbukti saat perpisahan, mereka sedih dan berharap bertemu kembali.

Kegiatan yang disampaikan di atas memang sudah banyak. Namun itu belum menjabarkan semua kegiatan. Masih banyak agenda yang tak hanya berkreasi. Namun juga berwisata di 3 lokasi. Wisata unik yang bikin anak-anak riang gembira sambil asyik berfoto mencari engle yang pas.













Posting Komentar untuk "Sekolah Anak Pengusaha dan Youtuber For Kids"